Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau kadang disingkat HKI, bukan hanya terkait dengan jual beli. Apa yang di-HAKI-kan bukan hanya apa yang dapat dijual, tetapi apapun hasil pemikiran Anda.
Terima kasih untuk ITB telah mengundang Pak Bambang Kesowo dalam acara studium generale minggu lalu. Beliau telah memberikan wawasan fundamental tentang HAKI serta posisinya konteks politik dan ekonomi.
☕️ HAKI selalu dihubungkan dengan komersialisme
Namun tanpa mengurangi rasa hormat kepada beliau dan panitia, saya belum mendapatkan tambahan wawasan yang saya butuhkan tentang HAKI di luar pembahasannya terkait komersialisme.
Pembahasan tentang HAKI biasanya berisi:
HAKI sangat penting, karena berhubungan dengan inovasi.
Bahwa HAKI perlu diperhatikan karena melindungi hak pencipta saat inovasi tersebut dikomersialkan di kemudian hari.
Bahwa kemajuan bangsa hanya dan selalu dihubungkan dengan inovasi yang bernilai ekonomi (baca: dapat dijual).
☕️ Dampaknya adalah
Ketika mendengar kata HKI/HAKI, maka kita akan selalu menghubungkannya dengan paten, merek, atau rahasia dagang, atau apapun yang berkaitan dengan jual beli.
Karena itu pulalah kita berpikir apapun yang kita hasilkan dari riset berpotensi untuk dicuri orang lain.
Sampai kemudian kita berbondong-bondong mendaftarkan karya tulisnya agar dapat sertifikat HAKI. Padahal karya tulis itu sudah didaftarkan, misal: buku sudah didaftarkan untuk mendapatkan ISBN.
☕️ Padahal
Padahal kata UU 28/2014 tentang Hak Cipta. Dasar dari HAKI adalah Hak Cipta.
Bahwa Hak Cipta bersifat otomatis berlaku ketika diumumkan (dideklarasikan).
Bahwa Hak Cipta terdiri dari hak moral dan hak ekonomi.
Kalau demikian, kenapa yang sering dibahas hanya hak ekonominya dan bahwa hak ekonomi tersebut perlu dilindungi. Salah satu caranya adalah dengan mendaftarkannya sebagai paten.
Bab inilah yang sering dibahas.
Padahal ada berapa persen hasil riset kampus yang bisa dijual, yang punya manfaat ekonomi langsung atau tidak langsung kepada penciptanya?
Dan seterusnya.
Yang jelas, tata cara membagikan HAKI yang tidak memiliki atau minim atau tidak diklaim nilai ekonominya, TIDAK PERNAH DIBAHAS.
Yang dijelaskan dalam video inipun sama.
Tapi yang dijelaskan di sini berbeda → https://dasaptaerwin.net/wp/2020/07/beberapa-video-tentang-hki.html
Silahkan mampir.
terima kasih sudah mampir membaca. betul.
yang saya soroti adalah kenapa tidak ada yang membahas hak moral.