Terima kasih sudah mampir ke berkala Akademia Terbalik. Kali ini saya akan cerita tentang biodata atau Curriculum Vitae (CV).
Micro CV
Di salah satu toko pakaian, saya menemukan kartu “Micro CV” ini. Desainnya sederhana dengan tulisan berwarna hitam di atas kartu putih. Setelah saya buka, rupanya itu adalah kartu untuk para pelamar kerja. Jadi toko itu sedang membuka lowongan pekerjaan.
Saya melihat ada enam bagian di dalamnya: personal information, work experience, job preference, position preference, work preference, dan work availability.
Singkat saja. Jadi bagian rekrutmen di toko itu tidak perlu melihat berlembar-lembar biodata dari pelamar.
Apa hubungannya dengan dosen/peneliti?
Tentunya biodata/resume bagi para dosen punya format yang berbeda, tetapi tujuannya tetap sama, yaitu memperlihatkan rekam jejak, tingkat pengetahuan dan keterampilan, serta pandangan ke masa depan.
Tapi sadarkah kita, seringkali CV yang panjang belum tentu bermakna bagi peninjau. Pastinya ada bagian yang menjadi perhatian utama setelah mengetahui tingkat pendidikan kita. Tapi bagian yang mana yang menjadi fokus? Saya juga tidak tahu pasti.
Ada bagian yang bersifat check list ✅ dan ada bagian yang memang dipikirkan hubungannya dengan penilaian.
Misalnya, ketika biodata menjadi pendukung dalam kompetisi hibah penelitian, mungkin makalah terbit di mana dan berapa jumlah sitasinya menjadi hal yang penting.
Namun ketika Anda sedang berkompetisi untuk suatu jabatan, bisa jadi riwayat kerja sebelumnya yang menjadi perhatian.
Entahlah, memang tidak dapat ditebak.
Tapi yang jelas kita sudah sering direpotkan dengan permintaan penulisan biodata dalam berbagai ragam dan format.
Kita seringkali diminta membuat resume atau biodata untuk berbagai keperluan. Salah satunya adalah ketika mengirimkan proposal penelitian, seringkali pemberi hibah memberikan format yang kaku berbentuk tabel. Masalahnya tabelnya sering berbeda-beda posisi kolom dan barisnya.
Kenapa biodata tidak dibebaskan saja formatnya
Seringkali saya berpikir, kenapa tidak dibebaskan saja formatnya. Bukankah yang penting isinya apa. Berikan saja bagian-bagian yang dibutuhkan. Bebaskan saja formatnya, apakah berbentuk tabel, pointers, atau visual (Btw ada juga format CV visual).
Terlihat ringkas dan menarik karena disisipi ikon dan grafik. Bila Peninjau ingin mengetahui lebih jauh tentang karya-karya di dalam biodata, kita dapat sisipkan tautan atau QR code. Saat ini ada banyak situs yang menawarkan jasa membuat QR code gratis dari tautan Anda.
Atau.
Anda ingin membuat biodata yang betul-betul visual seperti yang saya buat di bawah ini.

Terima kasih sudah membaca sampai akhir.